Di Bantul, Jogja Jawa Tengah,ada seorang ibu penjual tempe. Biasanya ia pergi ke pasar pada pagi hari untuk menjual tempe. Pagi-pagi ia bergegas pergi ke dapur dan melihat keranjang tempenya. Ketika dibuka, sungguh terkejutnya ia bahwa tempenya belum juga jadi. Lalu ia berpikir, bahwa mana mungkin ia bisa menjual tempe yang belum jadi.
Lalu dia menutup lagi dan berdoa kepada Tuhan, berharap bahwa ada mujizat dan tempe akan berubah. Setelah lima menit berdoa, dia membuka keranjang tempe lagi, dan harapannya pun belum terwujud. Maka ia memutuskan untuk pergi ke pasar. Sepanjang jalan ia berdoa dan berharap bahwa tempenya akan berubah. Ketika sampai di pasar dan membuka keranjang tempe, ibu tersebut pun sangat kecewa karena tempenya belum juga jadi. Dengan perasaan sedih, dia pun menjejerkan tempe yang akan dijualnya. Sekekali ia melihat penjual tempe lain yang sudah hampir habis dagangannya.
Dengan sedih dan kecewa, lalu ia
tertunduk lemas. Tiba-tiba seorang ibu tua menepuk bahunya dari belakang dan
berkata : “ Bu, apakah menjual tempe
setengah jadi? Daritadi saya sudah mencari keliling pasar, tetapi tidak ada”.
Dengan terkejut dan terheran-heran, lalu dia melihat tempe yang di jejerkannya
dan membuka daunnya, ternyata tempenya belum jadi juga. Dengan semangat dia berkata
kepada ibu tua tersebut : “ Iya bu, saya
jual tempe setengah jadi”.
Terkadang mungkin Anda seperti ibu penjual tempe tersebut. Memaksa Tuhan untuk mejawab doa seperti apa yang Anda inginkan. Namun, tahukah Anda bahwa Dia mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Tetaplah berdoa namun, akhirilah doa Anda dengan kata-kata berikut ini:? ? Jadilah menurut kehendakMu”. Dengan demikian, apapun jawaban Tuhan, Anda dapat menerimanya dengan sukacita, karena rancanganNya begitu indah dalam hidup Anda.
Sumber : Be A Great Fighter I jawaban.com by tiur